Nasehat Bisnis tentang Adaptasi dari Tumbangnya BlackBerry

tumbangnya blackberry, blackberry tumbang,Nasehat bisnis
Jumpa kembali dengan Indonesia Hebat. Kali ini kita akan mengulik sedikit tentang tumbangnya BlackBerry dan apa nasehat bisnis didalamnya.Ya, di awal Januari 2022, BlackBerry tumbang, tidak lagi bisa beroperasi. Tergusur oleh hp bersistem android dan iOS. Produksi terakhir adalah di tahun 2016. Sejak saat itu tidak ada lagi produksi hape BlackBerry. Ditambah lagi sejak 2016, WhatsApp tidak mendukung sistemnya.

Tentang BlackBerry

Pertama kali hape BlackBerry muncul di tahun 2002. Saat itu banyak orang kagum dengan kecanggihannya. Sebelumnya fungsi handphone atau hape sebagian besar hanya digunakan untuk telepon dan SMS. BlackBerry mengubah hal itu.
Selain telepon dan SMS, BlackBerry menyediakan layanan email, fax, dan browsing web. Semua itu adalah fungsi yang tidak bisa ditemukan di hape lain di tahun itu (tahun 2002).
Tapi kondisi konsumen berubah. Dan penurunan penjualan mulai terlihat sejak tahun 2013. Saat itu penjualannya dikalahkan oleh Nokia dengan hapenya Lumia. Setelah itu kondisinya makin merosot sampai akhirnya, di Januari 2022, BlackBerry tutup usia.

Kenapa BlackBerry Gagal?

Paling tidak ada tiga alasan besar kenapa BlackBerry yang awalnya banyak disukai kemudian malah kalah bersaing.

 1.  Enggan Beradaptasi

Ini adalah alasan besar pertama. Mereka beranggapan bahwa orang masih senang dengan keyboard fisik yang ada. Padahal orang sudah mulai menyesuaikan diri dengan Touchscreen dari Samsung dan iPhone.
Selain touchscreen, kamera adalah salah satu fitur yang dianggap BlackBerry tidak terlalu dibutuhkan. Padahal banyak hape sekarang punya kamera yang resolusinya bersaing dengan kamera DSLR.

 2.  Kalah bersaing dengan Kompetitor

Alasan kedua ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan alasan pertama. BlackBerry diciptakan untuk menjadi hape bisnis. Kebutuhan-kebutuhan layanan bisnis adalah fitur utama. Yang tidak disadari, fitur ini juga mulai dimiliki oleh hape lain.
Di sisi yang lain, hape yang sebenarnya dianggap sebagai bukan hape bisnis juga punya fitur bisnis. Ini kemudian membuat pemilik hape bisnis melirik hape lain selain BlackBerry.
Dengan kata lain, pemilik BlackBerry juga ingin melakukan hal yang tidak berhubungan dengan bisnis. Tapi karena fiturnya tidak ada, mereka harus beli hape lain.
Ternyata hape lain yang awalnya hanya untuk senang-senang, ternyata bisa dipakai bisnis. Inilah yang membuat banyak pemilik BlackBerry pindah ke hape yang lain.

 3.  Terlalu “Setia” dengan OS BlackBerry

OS atau Operating System adalah software yang membuat hape bisa berfungsi. Saat ini dua OS yang banyak dipakai adalah android dan iOS.
Dibandingkan dua OS yang sudah banyak dipakai, jumlah aplikasi yang menggunakan OS BlackBerry sangat kecil. Itupun banyak aplikasi yang bermasalah. Akibatnya banyak pengguna merasa kecewa dengan BlackBerry.
Nasehat bisnis kali ini adalah tentang perubahan. Ada sebuah nasehat yang menyatakan bahwa satu-satunya yang tetap di dunia ini adalah perubahan itu sendiri. Dengan kata lain, perubahan itu selalu ada. Sedikit atau banyak, pasti ada perubahan.
Maka, bila sebuah bisnis menganggap bahwa pelanggannya tetap, ia akan digilas perubahan. Bila sebuah bisnis menganggap pesaingnya tetap, ia akan kaget dengan perubahan pesaingnya.
Sebagaimana nasehat bisnis dari mendiang Steve Job, stay foolish, stay hungry, tetaplah jadi orang bodoh sehingga kamu mau belajar, dan tetaplah jadi jadi lapar, yang tidak gampang puas.
Referensi